Kali ini pembahasannya adalah dampak negatif bermain poker online. Permainan poker atau kartu sejak dulu sudah digandrungi masyarakat Indonesia. Seiring berkembangnya internet dan dunia digital lahirlah berbagai situs poker online. Situs-situs seperti ini sulit dibasmi dan semakin hari banyak digandrungi oleh anak muda.
Terutama generasi Z yang lahir antara tahun 1990-an dan 2000-an menyukai permainan poker online. Dalam situasi pandemi yang mengharuskan semua orang berada di rumah, pemain poker online pun semakin membludak.
Sehingga tidak dipungkiri lagi jika perjudian daring memiliki andil besar dalam perkembangan generasi Z. Dalam sebuah situs poker online juga menghubungkan dengan permainan lain seperti slots, roulette, blackjack, balap kuda, dan taruhan bola.
Apabila pemain poker online adalah orang dewasa tidak menimbulkan masalah signifikan. Berbeda halnya jika pemain poker adalah anak muda yang masih meminta uang saku dari orang tua.
Besar kemungkinan mereka akan meminta uang saku lebih besar karena dijadikan modal bermain poker. Akhirnya tidak fokus belajar dan merusak masa depan karena malas bersekolah. Sebenarnya tidak ada masalah apabila sejak dini generasi Z sudah memahami dampak negatif dari kecanduan bermain poker online.
Selayang Pandang Poker Online di Indonesia
Rata-rata tujuan orang bermain poker awalnya untuk menghibur diri. Namun, karena memenangkan hadiah berkali-kali membuat merasa ingin bermain lagi dan lagi. Walaupun sering kali menang tetapi bermain judi tidak selamanya untuk. Ingat ada pepatah lama yang mengatakan ‘tidak akan ada penjudi yang menjadi kaya raya’.
Pada dasarnya keuntungan dari bermain judi masuk ke pendapatan agen dan bandar. Ironisnya ada beberapa kejadian uang yang dimenangkan oleh pemain dibawa kabur dengan agen judi.
Dilansir dari situs Tek(dot)id, jumlah pemain game judi online di Indonesia sepanjang waktu terus meningkat. Seperti studi yang dilakukan Pokkt Decision Lab dan Mobile Marketing Associattion (MMA) menyatakan bahwa jumlah gamers di Indonesia mencapai angka 60 juta jiwa.
Angka tersebut meningkat tajam ditahun 2020 karena banyak orang berdiam diri di rumah akibat pandemi. Per Juli 2020 terdata pemain judi online di Indonesia mencapai 100 juta orang. Pengunjung di berbagai situs poker online terkemuka juga meningkat tajam.
Baca juga: Website Pendidikan Gratis, Mana Favoritmu?
Dampak Buruk Poker Online Pada Generasi Z
Kini generasi Z rata-rata menginginkan hiburan dari internet. Itulah menjadi salah satu penyebab mereka banyak menggandrungi permainan poker online. Apalagi sejumlah keuntungan berupa uang yang terdengar menggiurkan.
Namun, tidak jarang generasi Z menjadi pecandu poker seperti yang dialami oleh Budi seorang pelajar kelas 2 SMA di Semarang. Awalnya Budi merupakan anak sekolah yang cukup berprestasi dan baik terhadap guru, teman, dan orang tua.
Semua mulai berubah saat Budi diajak oleh Didi bermain poker online. Dalam beberapa kali permainan poker Budi memenangkan turnamen dan meraup keuntungan berjumlah Rp 1,5 juta.
Hal inilah yang membuat Budi ketagihan bermain karena uang yang diperoleh dari kemenangan dapat digunakan untuk membeli smartphone terbaru. Akhirnya tanpa Budi sadari ia pun menjadi pecandu poker online.
Perlahan Budi mulai terbiasa berkumpul dan bergadang untuk bermain poker online dengan teman-temannya. Ia pun mulai malas belajar dan sering dihukum guru karena tidak mengerjakan PR.
Selain itu, Budi menjadi anak yang tidak penurut dengan orang tua dan sering melawan guru di sekolah. Sikap Budi yang seperti ini dan nilai yang diperolehnya menurun drastis membuat Budi tidak naik kelas. Disinilah Budi mulai menyadari dampak negatif dari bermain poker online. Kini ia bersama Didi dikucilkan teman satu angkatan dan membuat orangtua kecewa.
Dari sinilah diambil hikmahnya bahwa bermain poker merugikan diri sendiri dan merusak masa depan. Hendaknya hentikan perjuadian segera sebelum terlambat dan menyesal nantinya.
